Yok kawan-kawan aq ada artikel baru nich,,dibaca yak
Makna Ikhlas
Makna Ikhlas
Secara bahasa, ikhlas berasal dari
kata Khalasha yang berarti bersih
atau murni. Secara istilah, ikhlas yaitu sebuah perbuatan yang dilakukan tanpa
disebuah angan–angan atau sesuatu yangdifikirkan, berarti membersihkan
hati dari maksud selain mengharapkan ridho Allah.
Ikhlas merupakan salah satu amalan
hati, bahkan ikhlas berada di barisan depan dari amal-amalan hati, sebab amal tak bisa diterima sempurna
kecuali dengannya, karna setiap amalan tergantung kerja hati dan niat yang mengkaver
setiap kinerja tubuh yang dioptimalkan untuk ibadah kepada Allah.
Ikhlas terdiri dari dua macam, yaitu:
1. Ikhlas dalam amal.
2. Ikhlas dalam memohon pahala .
Keutamaan
Ikhlas
Allah Azza wa Jalla telah
memerintahkan Ikhlas di dalam kitabNya, dan sangat menekankannya dalam banyak
surat al Qur’an khususnya Makkiyah,
karena ia berkaitan dengan pemurnian tauhid, pelurusan aqidah, dan melempangkan
tujuan.
Tujuan
ikhlas
Tujuan adalah mencari ridha Allah, Sehingga, mereka senantiasa memperbaiki diri dan terus
beramal, baik dalam kondisi sendiri atau ramai.
Orang-orang yang ikhlas memiliki
ciri yang bisa dilihat, diantaranya:
1. Senantiasa
beramal dan bersungguh-sungguh dalam beramal, baik dalam keadaan sendiri atau bersama orang banyak, baik ada
pujian ataupun celaan. Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, “Orangyang riya’
memiliki beberapa ciri; malas jika sendirian dan rajin jika di hadapan banyak
orang.Semakin bergairah dalam beramal jika
dipuji dan semakin berkurang jika dicela.”Perjalanan
waktulah yang akan menentukan seorang itu ikhlas atau tidak dalam beramal.
Dengan melalui berbagai macam ujian dan cobaan, baik yang suka maupun duka,
seorang akan terlihat kualitas keikhlasannya dalam beribadah, berdakwah,
dan berjihad. Al-Qur’an telah menjelaskan sifat orang-orang beriman yang ikhlas
dan sifat orang-orang munafik,membuka kedok
dan kebusukan orang-orang munafik dengan berbagai macam cirinya. Diantaranya
disebutkan dalam surat At-Taubah ayat 44-45, “Orang-orang yang beriman kepada
Allah dan hari akhir, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut)
berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.
Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak
beriman kepada Allah dan hari akhir, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu
mereka selalu bimbang dalam keragu-raguannya.”
2. Terjaga dari
segala yang diharamkan Allah, baik dalam keadaan bersama manusia atau jauh dari
mereka. Disebutkan dalam hadits,
“Aku beritahukan bahwa ada suatu kaum dari umatku datang dihari kiamat dengan kebaikan seperti Gunung Tihamah
yang putih, tetapi Allah menjadikannya seperti debu-debu yang beterbangan.
Mereka adalah saudara-saudara kamu, dan kulitnya sama dengan kamu,
melakukan ibadah malam seperti kamu. Tetapi mereka adalah kaum yang jika
sendiri melanggar yang diharamkan Allah.”
3. Dalam
dakwah, akan terlihat bahwa seorang dai yang ikhlas akan merasa senang jika
kebaikan terealisasi di
tangan saudaranya sesama dai, sebagaimana dia juga merasa senang jika
terlaksana oleh tangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar